Ono Antik Gallery: LAMPU MEJA SINGA LAUT

Rabu, 21 November 2012

LAMPU MEJA SINGA LAUT

KODE BARANG : LM01 ( SOLD/ Terjual )

Lampu meja Singa laut dan bola, dilengkapi dengan dimmer 220 V/400 W dan steker masih berfungsi dengan baik dan lampu masih menyala. Body Singa Laut terbuat dari porcelain dan bola lampu terbuat dari mica putih susu.

Dimensi : Tinggi = 34 cm, Lebar = 25 cm, Tebal = 16 cm.

Untuk pemesanan barang JANGAN LUPA mencantumkan KODE BARANG, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Person

YP SUGIONO

Taman Kopo Indah II

Blok 1B2 - 15

Bandung 40218

Jawa Barat - INDONESIA

Telp :

(022) 542-6789

Mobile :

082-119-119-914

0895-0949-9143 (WA)

E-mail : onoantikgallery@gmail.com

Untuk pemesanan barang bisa melalui telepon atau SMS dengan menyebutkan KODE BARANG.

Barang akan kami kirim, setelah pembayaran melalui transfer diterima.

Tidak menerima DP (uang muka sebagai tanda jadi).

Barang yang sudah dibeli TIDAK dapat ditukar/ dikembalikan.

Harga jadi BELUM termasuk ongkos kirim, kecuali ada kesepakatan.

Pembayaran dapat melalui :

Bank BCA : 379-126-1668

Atas Nama : YP SUGIONO

CARA MEMILIH JAM

Apabila Anda ingin mengoleksi JAM diperlukan tahapan seperti di bawah ini :
1. Pastikan pilihan Anda sesuai dengan selera Anda, seperti
kalau Anda sedang tertarik/jatuh cinta terhadap seseorang
pada pandangan pertama.
2. Model dan type jam apa yang Anda butuhkan, sesuaikan
dengan kebutuhan Anda.
3. Pelajari karakteristik jam secara lebih detil dan seksama.
4. Keaslian dan kelengkapan dari body dan mesin jam yang
Anda pilih.
5. Kategori jam yang Anda pilih :
a. Jam yang mempunyai bentuk dan penampilan yang:
elegan, cantik dan menarik.
b. Jam yang mempunyai suara yang: keras, merdu, dan
menggema, tapi tidak menakutkan.
c. Jam yang mempunyai bentuk yang indah, menarik
dan mempunyai suara bel jam yang enak di kuping.
d. Jam yang mempunyai keunikan tersendiri.
6. Pastikan jam Anda pilih adalah Jam yang SEHAT; artinya
dapat berfungsi dengan BAIK dan akurasi yang
tinggi, walaupun jam kuno. Jangan asal beli jam tapi fungsi
jam diabaikan (hanya sekedar barang pajangan saja),
akhirnya Anda tidak menikmati jam pilihan Anda.
7. Penampilan jam sebaiknya TIDAK DEKIL, bersih dan tanpa
mengurangi bentuk aslinya (tidak dimodifikasi atau diganti
bentuk aslinya). Kalau diperlukan restorasi/service sebagian
karena sesuatu hal (misalnya: kayu body/casing jam ada
yang keropok), tidak masalah asalkan dikembalikan seperti
aslinya (tidak asal-asalan), sehingga tidak merusak
penampilan dan bentuk dari jam yang Anda pilih.
Pengertian antik TIDAK identik dengan dekil/
kusam. Justru jam yang baik penampilan tetap bersih dan
menarik, sehingga dapat memberi aura positif dan tidak
membosankan untuk dilihat dan dinikmati.
8. Sesuai dengan budget Anda dan pilih penjual jam yang baik,
mengerti dan mempunyai pengalaman/wawasan mengenai
jam.
9. Jangan tergiur dengan harga murah. Kata orang harga
mahal sesuai dengan kualitas dan tidak bohong.
Supaya Anda TIDAK menyesal setelah jam Anda pilih dan
dibeli TIDAK sesuai dengan yang Anda inginkan/impikan.

Demikian tip dari saya untuk memilih JAM YANG BAIK dan BENAR, semoga bermanfaat bagi Anda penggemar JAM.

Alasan 1 Menit = 60 Detik

Bilangan 60 digunakan untuk menyatakan waktu, sejam 60 menit, semenit 60 detik. Bilangan 60 ini digunakan pertama kali oleh Bangsa Sumeria, jadi mereka berhitung dengan basis 60 atau disebut juga sexagesimal. Alasan mengapa digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan terkecil yang bisa dibagi oleh enam angka pertama yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6. Jadi dengan mudah kita bisa terbayang : 1/2 jam = 30 menit, 1/3 jam = 20 menit, 1/4 jam = 15 menit, dst.

Pada awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "second minute" (menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian pertama dikenal sebagai "prime minute" (menit perdana) yang sama dengan menit yang seperti dikenal sekarang. Besarnya pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu ada 60 menit didalam satu jam, dan ada 60 detik didalam satu menit. Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkan sexagesimal (basis 60).

Istilah JAM sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari rata-rata hari Matahari.

Pada tahun 1956, International Committee for Weights and Measures (CIPM), dibawah mandat yang diberikan oleh General Conference on Weights and Measures (CGPM) ke 10 di tahun 1954, menjabarkan detik dalam periode putaran bumi disekeliling matahari di saat epoch, karena pada saat itu telah disadari bahwa putaran bumi di sumbunya tidak cukup seragam untuk digunakan sebagai standar waktu.